Selama ini anak-anak CI/BI yang dikelola dalam program akselerasi, memperoleh menu yang sama dengan anak-anak reguler. Perbedaan hanyatampak pada percepatan penyelesaian studi, pemilihan materi esensial, serta fasilitas. Sedangkan dalam proses penilaian, mereka diperlakukan sama dengan reguler, dalam arti materi ujian (terutama UN). Hal ini menyebabkan, proses pembelajaran yang dilakukan kepada anak CI, pada akhirnya tetap mengarah pada kelulusan siswa tersebut dalam UN. Akibatnya masih ditemukan di lapangan, ada anak-anak CI yang memperoleh remedial atau mengikuti les. Sejauh ini tidak ada deskripsi tentang kompetensi anak-anak CI/BI. Hal ini .....
Hal ini sejalan dengan keluarnya kebijakan pemerintah tentang pendidikan khusus untuk anak CI/BI, serta berbagai model layanan kepada mereka : sekolah khusus, sekolah inklusi, kelas khusus, dan kelas inklusi- maka perlu ada pemikiran bagaimana menjabarkan kebijakan tersebut. Oleh karena itu, pada tahun ini, pokja MIPA akan melakukan kajian dan penyusunan konsep tentang standar kompetensi-kompetensi dasar (SK-KD) bagi anak CI/BI. hal ini tentu berimplikasi pada proses pembelajaran serta sistem penilaian. Dalam konteks ini, pokja MIPA akan bekerja lebih sinergis dengan pokja MANEV, agar program ini bisa seiring sejalan.
Di sisi lain, Direktorat PSLB pada tahun anggaran 2009 merencanakan akan membahas tentang SK-KD, pembelajaran serta sistem penilaian untukanak CI/BI. Untuk itu, teman-teman yang terlibat dalam program CI/BI, sebagai penyelenggara, pengembang, maupun peminat perlu mengantisipasi apabila program dan anggaran tersebut disetujui. Hal ini diperlukan agar produk yang dihasilkan nantinya lebih optimal dan sesuai kebutuhan lapangan. Asosiasi CI/BI perlu "mengawal" produk tersebut,dengan cara melakukan kajian-kajian awal tentang kurikulum (SK-KD), pembelajaran dan penilaian. harapannya, jika program direktorat PSLB nantinya jadi dilaksanakan, maka hasilnya bisa lebih baik dan pada tahun 2010, sudah bisa dilaksanakan oleh teman-teman penyelenggara program CI/BI di sekolah. Selain itu, masih banyak hal lain yang perlu kita pikirkan mengenai pendidikan CI/BI ini. teman-teman dari pokja Seni dan Olahraga, perlu berpikir lebih luas tentang penyelenggaraan pendidikan bagi anak BI dibidang seni dan olahraga. bagaimana kurikulum, pembelajaran, sistempenilaian, kelembagaan, serta yang tidak kalah penting adalah bagaimana mengenali atau mengidentifikasi anak BI Seni/olahraga sehingga layanan kepada lebih optimal.
mohon tanggapan dan Terimakasih.
Amril Muhammad
Read More…
Read More…